Monday, February 17, 2014

Waspada Preman Gunung Sahari Arah Senen Jakarta Pusat

Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya menggunakan sarana transportasi umum untuk pergi dan pulang kerja dan kuliah. Setiap hari saya melewati jalan Gunung Sahari menuju arah Senen dengan Mikrolet. Biasanya, Mikrolet yang saya tumpangi terhenti sementara oleh si lampu merah di dekat Bank Bukopin (ada yang bisa bantu saya mendeskripsikan lokasi yang lebih tepat?). Karena ada sesuatu yang membuat saya dan pengguna angkutan umum (khususnya mikrolet, untuk wacana ini) tidak nyaman, saya pikir saya harus menceritakan ini.

Saya tidak ingat kapan ini mulai terjadi. Pertama, tadinya, hanya ada satu atau dua orang berpakaian kaus belel dan jeans robek-robek naik ke mikrolet yang saya tumpangi, duduk di depan pintu (tempat penumpang naik turun), berbicara dengan nada yang kurang jelas, lalu meminta-minta uang. Setelah itu, diberi atau tidak diberi uang, mereka pergi.

Sekarang, muncul segelintir orang yang belum diketahui asalnya, baik laki-laki dan perempuan remaja dan dewasa maupun anak-anak terlihat sering nongkrong sambil ngelem di pinggir jalan tersebut, dan mulai “beraksi” bila lampu lalu lintas menyala merah. Saya lihat mereka juga melakukan hal serupa dari satu mikrolet ke mikrolet yang lain, tapi tidak ke pengendara motor atau mobil pribadi. Amit-amit. Jangan sampai terjadi.

Awalnya mereka hanya berbicara komat-kamit dan tidak berkomentar bila turun dengan tangan hampa. Tetapi, yang saya khawatirkan mulai terjadi. Kejadian ini hanya salah satu dari yang pernah saya alami.

A = Sebut saja preman (bisa satu orang, dua, tiga, bahkan lebih)
B = Saya

A = *melompat naik ke pintu* Assalamualaikum, selamat siang/sore bapak/ibu, kakak-kakak dan adik-adik, tolong luangkan waktu sedikit saja untuk mendengarkan kami bicara, mohon keikhlasan hatinya untuk memberikan uang untuk kami, sedikit saja kami hargai bapak/ibu, daripada kami mencopet, merampok, menjambret (semua pekerjaan buruk disebut), menjadi penjahat, lebih baik seperti ini. Sekarang cari uang susah, katanya Jakarta ibukota metropolitan, blablabla… *meminta-minta*
B = *diam*
A = Mbak, minta dong mbak. Receh juga boleh.
B = Nggak, mas. Maaf ya. *menyodorkan tangan, isyarat menolak*
A = Jangan bohong mbak, masa dua rebu aja ga ada sih?
B = Nggak ada, mas. Maaf. *isyarat menolak lagi*
A = Minta dong, daripada gue ambil tasnya… *melirik tas saya dan penumpang*
B = Maaf, nggak ada.
A = *meminta-minta ke penumpang lain, tapi tidak dapat hasil* Halah, pada anjing semua!

NB = kata-kata si preman sebenarnya lebih kasar lagi.

Saat itu, penumpang-penumpang yang ada satu mikrolet dengan saya, semuanya wanita. Tidak satupun yang memberi uang kepada mereka. Beberapa dari mereka berani mencolek-colek dan menepuk lutut salah satu penumpang. Sang supir pun hanya diam dan buang muka. Kami semua berpakaian sederhana dan tidak menggunakan aksesoris berlebihan. Saya hanya mengenakan pakaian kerja, jaket, sepatu kotor, tas yang kulitnya sudah mengelupas dan masker.

Bagaimana dan mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana cara menghentikan ini? Polisi yang biasanya mengatur lalu lintas di sana pun tidak pernah terlihat lagi. Mereka tidak mungkin takut preman, kan?

Yang bisa saya lakukan selama ini hanyalah langkah-langkah berikut:
  1. Jangan berpakaian dan memakai aksesoris berlebihan, apalagi emas.Kalau sudah terlanjur pakai, sebisa mungkin sembunyikan dari penglihatan mereka. Hati-hati jika menggunakan rok, Anda tahu mereka bisa ‘iseng’.
  2. Sembunyikan tas Anda dan pegang erat-erat. Mereka bisa merebut dan kabur dengan cepat.
  3. Jangan menggunakan gadget sekecil apapun. Mereka bisa mencabut paksa earphone dari telinga Anda. Lancang, bukan? Coba kalau lagi main hp. Amit-amit…
  4. Demi alasan keamanan, cari angkutan yang agak ramai dan kalau bisa duduk di depan. Penumpang di depan biasanya agak dihiraukan. Kalau lebih suka duduk di belakang, ambil barisan yang juga diduduki penumpang lain (empat-enam tuh, ngerti kan?) Mereka bisa duduk di samping Anda. Tentu saja, lebih membahayakan, lebih menakutkan.
  5. Kontrol emosi, khususnya untuk para wanita. Melihat kelakuan seperti itu pasti membuat takut dan jantung deg-degan. Jangan tunjukkan ekspresi ketakutan! Mereka pintar dalam membaca ekspresi “lemah”. Cukup diam dan menolak. Tapi, untuk para pria, kalau berani melawan yang monggo, hehehe..
  6. The last but not least, berdoa.

Semoga pengalaman ini bisa menjadi manfaat bagi Anda. Semoga tidak ada korban dari kejadian tersebut.


Waspadalah, waspadalah!

Saturday, February 15, 2014

Deskripsi Mode/Fashion Gothic

Click here if you want to read it in English :D

Samakah dengan gaya punk, atau katakanlah punk versi hitam?
Samakah dengan hanya merias seluruh mata dengan eyeliner super tebal?
Apakah sama dengan hanya memakai kaus bergambar band, entah band apa itu?
Samakah dengan EMO?
TIDAK.

Mode/fashion Gothic tidak sama dengan hanya berpakaian serba hitam dan memamerkan diri di depan orang-orang,”Yeah…”. Sebenarnya saya juga mengatakan itu setiap orang-orang bertanya tentang cara berpakaian saya, hehe.. Eit, bukan ‘yeah’ yang tadi artinya lho. Saya hanya tidak tahu kata yang tepat dan ringkas untuk bicara langsung ke inti, karena seperti yang (mungkin) Anda tahu, butuh waktu seumur hidup untuk mempelajari perkembangan dari cabang kebudayaan ini. Semoga saya tidak membuat Anda bingung.

Mari kita lihat informasi dari Wikipedia:

Gothic fashion is a clothing style marked by conspicuously dark, mysterious, exotic, and complex features. It is worn by members of the goth subculture. A dark, sometimes morbid fashion and style of dress, typical gothic fashion includes a pale complexion with colored black hair, black lips and black clothes. Both male and female goths wear dark eyeliner and dark fingernail polish.

Terjemahan menurut pemikiran saya:

Mode Gothic adalah gaya berpakaian yang khas dengan nuansa warna gelap (saya tidak mau pakai kata ‘kegelapan’, pasti nanti banyak orang salah paham), berciri misterius/aneh, di luar biasa, dan punya corak tersendiri. Mode ini diikuti oleh orang-orang yang menjadi bagian dari budaya Gothic. Beberapa ciri khas tersebut termasuk membuat kulit menjadi putih pucat yang bagus (mulus) dengan rambut yang dicat hitam, bibir hitam dan pakaian hitam. Baik pria maupun wanita goth memakai eyeliner hitam dan cat kuku hitam.


Dari bacaan di atas, bisa disimpulkan bahwa fashion Gothic adalah salah satu dari beberapa cara untuk membuat seseorang dikenali sebagai Goth. Fashion Gothic adalah suatu gaya yang khas dan beragam, dengan hitam atau warna warna gelap sebagai ‘tanda pengenal’ mereka, orang-orang Gothic. Tentu, ada alasan mengapa yang dipilih warna tersebut. Bisa kalian baca di sini.

 Dan sekarang dari Gothic Portal:

… There are many variations in how different Goths dress, and no “correct” way to do it. It is common for Caucasian Goths to strive to have pale skin, sometimes wearing pale makeup, or avoiding the sun. But once again, there’s always exceptions. Most Goths wear a lot of dark eye makeup, such as eyeliner, and lipstick in shades of red, purple and black are popular.

Lagi-lagi terjemahan dari saya:

… Ada banyak perbedaan di dalam cara Goths berpakaian, dan tidak ada cara yang “dibenarkan secara paten” untuk melakukannya. Sudah biasa bagi Goths dari bangsa Eropa (bangsa kulit putih, Kaukasia) berusaha membuat kulitnya terlihat pucat, sehingga terkadang memakai dandanan pucat, atau menghindari matahari. Tetapi, sekali lagi, selalu ada pengecualian. Kebanyakan Goth mendandani mata mereka dengan warna gelap, seperti dengan eyeliner, dan lipstik berwarna merah, ungu dan hitam sangat dikenal.”
Tambahan untuk kalimat saya di atas, Fashion Gothic adalah suatu gaya yang khas, beragam, bernilai seni dan kreatif, dengan hitam atau warna warna gelap sebagai ‘tanda pengenal’ mereka, orang-orang Gothic. Pengecualian-pengecualian yang ada tergantung tempat kamu tinggal, tergantung norma norma yang membuatmu merasa “terpaksa” mentaatinya.

Credit to: Sebastian Columbine!
Jadi, saya tidak bisa mengatakan bahwa studs (bagian aksesoris yang seperti spike/duri itu lho) dan rantai adalah contoh gaya Gothic yang mutlak. Tidak, lah. Tidak semua goth suka memakai benda tersebut sebagai aksesoris. Banyak gaya yang bisa digabungkan seperti Victorian, Punk, Steampunk, mungkin akan saya bahas lebih rinci di blog selanjutnya. Masih banyak lagi yang bisa di-explore. Bagaimana cara mengetahuinya? Baca tulisan ini saja tidak cukup lho. Mari cari tahu ke sumber yang tepat! Kembangkan rasa kepomu *eh* Ada (sangat) banyak Goth blogger di seluruh dunia (saya percaya mereka ada di setiap Negara, setidaknya satu atau dua yang benar-benar Goth). Lihat, baca, pahami, dengarkan mereka, dan kamu akan dapat banyak inspirasi, khususnya dalam berpakaian. Ya tentunya dikondisikan juga dengan budaya kita, Indonesia! *coreng muka merah putih*

Kalau ada yang salah mengira gayamu, entah mungkin mereka akan men-judge emo lah, punk lah dsb, hiraukan saja. Toh mereka tidak akan terlalu mau tahu, tapi sok tahu hahahah.. Waktumu akan sia-sia kalau masih yakin ingin “menguliahi” mereka :p


Hanya kamu yang mengenal dirimu sendiri.

Thursday, February 13, 2014

What is Gothic Fashion?

Click here to read Bahasa Indonesia version.

Is it as same as punk, or can you say it’s the “black” punk?
Is it as same as just wearing bold eyeliner on the whole eyes?
Is it as same as wearing band T-shirt, no matter who it is?
Is it EMO?
NO.

source

It isn’t just like you’re in black and you said “yeah…” but actually I said that every time people asked me, oops. I don’t have any simple idea to say straight to the point, because you (maybe) know, it takes a lifetime to learn the subculture’s development. Man, I hope I don’t make it more complicated.

Let’s see from Wikipedia:


"Gothic fashion is a clothing style marked by conspicuously dark, mysterious, exotic, and complex features. It is worn by members of the goth subculture. A dark, sometimes morbid fashion and style of dress, typical gothic fashion includes a pale complexion with colored black hair, black lips and black clothes. Both male and female goths wear dark eyeliner and dark fingernail polish."



So, let us keep in mind that Gothic fashion isn’t “something to show off” about. Fashion is one of the ways that makes you being recognized as Goth. Gothic fashion is a typical and variety style worn by the Goths society, with black or dark colors as the color signature.

source

 And then, from the Gothic Portal:

"… There are many variations in how different Goths dress, and no “correct” way to do it. It is common for Caucasian Goths to strive to have pale skin, sometimes wearing pale makeup, or avoiding the sun. But once again, there’s always exceptions. Most Goths wear a lot of dark eye makeup, such as eyeliner, and lipstick in shades of red, purple and black are popular.”





Addition, Gothic fashion is a typical, variety, artistic and creative style worn by Goths society. Creativity in dark imagery (not spooky, please.) is needed to create the style. The exceptions do exist depends on where you live, what kind of norms are you “forced” to get in.

La Carmina

I can’t tell that studs and chain are the absolute examples. No, there are more than that. You can even mix it with Victorian, Lolita, Punk, Steampunk and so on, maybe i will explain it in detail on the next post. Anyway, reading is not enough. Let’s keep researching to the right sources! There are many stylish Goth bloggers all around this world (I believe there is at least the real one or two in each country). See them, listen to them, and you’ll get inspired in dressing up.

Don’t be too bothered by the wrong classified subculture. They – mundanes (apologize if it’s too rough) are clueless and ignorant. I’m pretty sure you’ll be suffered facing them by “lecturing” purpose :p


Only you who can identify yourself.

Wednesday, February 5, 2014

Review: Holika Holika Petit BB Cream Clearing

I don’t know when BB Cream started to be famous in Asia, 4 years ago eh? Before I recognized it, I didn’t even know how to use a foundation and choose the right color XD All I knew was when I was in elementary school, performing a traditional dance soon, someone that was considered as a make up artist put a lot of unknown brand of foundation, which made me like a thick wall.

Holika Holika Petit BB Cream

Petit BB Cream is the first BB Cream I ever used and the first item I got from Holika Holika, which sounded new to me. There isn’t just one, but there are four kinds of Petit BB Cream that may fit each of skin type. Mine – that is gonna be reviewed is Clearing.

love the little blue cat!
Here’s the information about Holika Holika Clearing Petit BB Cream~

Contains extracts of tea tree oil and oil absorbent powder that helps clear your skin of blemishes. Making you feel more comfortable and confident. Tea tree oil is effective against nail fungus, ringworm, athlete’s foot, dandruff, acne, blackheads and many types of infestations/infections. “Tea Tree” yields an essential oil that is recognized as one of nature’s most effective and versatile healers. Oil absorbent powders make this product perfect for those with oily skin.

Benefits:
Improve troubled skin
Moisturizes
Oil control
UV Protections

From the passage above, you know why I choose this type of BB Cream.

How the tube hole looks like

The tube is made of plastic with blue colored design, has a picture of blue cat printed on it (my favorite packaging!), and contains of 30 ml of BB Cream, which is a very good choice for you who are travelling. You won’t bring a big tube when you go out just for days or weeks, will you?






Okay then, I squeeze the tube, there comes a bit runny and easy-to-blend cream. It’s more liquid and lighter than Etude House Precious Mineral BB Cream that I also use. I’m not good in describing color, but I think it is light beige. I’m also not good in describing scents, but this time I know it has floral fragrance! Besides, If you forget to put your sunscreen before, I guess it’s ok since it has SPF 30 PA++, so it is safe for you to go in daylight XD



The BB cream color resembles my bare skin

When I put it on my face (with sponge), it goes a bit pale and matte. That’s not a problem since I want the look, or let’s just say I’m slightly obsessed with vampire. I have acne scars on my cheeks, and the BB cream can cover them. Well, not the whole scars because they were already too deep. It’s not the cream’s fault lol

L-R: bare ugly skin - applied moisturizer and BB Cream - covered loose powder
Because I have an extreme oily skin, it only lasts 4-5 hours with loose powder, except the nose part that only lasts for 1-2 hours T_T However, I should say that this is waterproof from your sweating face. Make sure you use makeup remover after washing face. Water isn’t enough to clean the face.

The price won’t hurt your wallet, costing less than IDR 80,000! Such a great steal for you who are college student lol~

Just how it looks like when i go out, seems flawless XD
Now to the conclusions:

Pros:

  • Travel-friendly item!
  • Light and watery texture
  • Good floral scent
  • SPF 30 PA++
  • Coverage light to medium
  • Good oil control
  • A bit waterproof
  • Matte finish
  • Cheapy cheap~

I don’t find any cons. Woohoo~~

Possibility to repurchase: ehm, let’s see how long this one tube will be used up.

Rate: 5 of 5 roses~

Holika Holika Petit BB Cream Clearing works for person who:

  • Has oily skin type
  • Has light colored skin
  • Wants a matte finish look
  • Loves tea tree ingredient
  • Looks for low price but great product

Holika Holika Petit BB Cream Clearing may not work for person who:

  • Needs medium to heavy coverage
  • Wants a dewy finish look
  • Wears a big amount of BB cream

Beli di sini ^_^

Hope this review may help you finding your favorite BB Cream! Which one do you use?